Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Diabetes
Intensitas duduk memengaruhi peningkatan sejumlah faktor risiko diabetes.
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa wanita yang memiliki
kebiasaan duduk selama berjam-jam tanpa jeda berisiko tinggi mengalami
diabetes tipe 2.
Berdasar penelitian tersebut, wanita yang
memiliki intensitas duduk lama mengalami peningkatan sejumlah faktor
risiko diabetes. Semakin lama duduk, semakin tinggi faktor risikonya
seperti resistensi insulin dan peradangan kronis.
Uniknya, hasil
penelitian itu lebih mengarah pada responden wanita. Bahkan, pada
wanita sehat sekalipun yang memiliki pola makan sehat dan keteraturan
olahraga. Sementara pada responden pria, peningkatan faktor risiko tak
terlalu menonjol.
Thomas Yates, dari University of Leicester,
Inggris, menganalisis informasi dari sekitar 500 responden yang
menghadiri program pengecekan diabetes. Dalam program ini, seluruh
responden melaporkan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk
duduk dalam tujuh hari terakhir. Selain mengumpulkan sampel darah untuk
menguji faktor risiko diabetes.
Responden wanita rata-rata
menghabiskan lima jam sehari untuk duduk. Sedangkan pria menghabiskan
enam jam sehari untuk duduk. Pada wanita, intensitas duduk berkaitan
dengan resistensi insulin dan tingkat tinggi penanda gejala peradangan,
seperti c-reactive protein (CRP) dan interleukin-6 (IL-6).
"Menghabiskan
lebih sedikit waktu duduk merupakan faktor penting dalam mencegah
penyakit kronis," kata para peneliti dalam American Journal of
Preventive Medicine, dikutip Today Health.
Meski
penelitian ini kurang akurat karena mengabaikan sejumlah faktor risiko
diabetes lainnya, namun sejumlah penelitian terdahulu juga mengungkap
efek buruk duduk terlalu lama. Selain diabetes, juga meningkatkan risiko
penyakit jantung, bahkan kematian dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar